Saya menemukan fakta baru tentang berkembangnya aliran sesat di Indonesia.
Setelah di telusuri, ternyata aliran sesat yang berkembang di berbagai negara berbeda-beda. biasanya mereka berkembang berdasarkan mayoritas penganut agama di masing-masing negara.
Misalnya Indonesia, karena mayoritas beragama islam maka aliran sesat yang berkembang berbasis agama islam. sedangkan aliran sesat di Amerika atau negara2 yang sebagian besar mayoritas beragama kristen atau katolik berkembang berdasarkan aliran agama mayoritas di negara tersebut.
Mungkin karena dengan berbasis agama mayoritas yang di anut di negara tersebut, menjaring anggota baru jadi lebih mudah dan ajaran mereka dapat berkembang subur.
Seseorang bisa menganggap dirinya sebagai Rasul baru atau Malaikat. Tapi bagaimanapun juga mereka tetap manusia. kalau mereka menganggap diri mereka rasul seharusnya mereka tetap kuat menghadapi semuanya. walaupun smua pengikut meninggalkannya, dan smua orang membenci dirinya. "kalau mereka merasa dirinya utusan Tuhan"
Tapi kenyataannya mereka hanya menggunakan nama Tuhan untuk mendapatkan sanjungan dan pujaan dari pengikutnya. Seharusnya kita merasa kasihan terhadap mereka. orang yang mengganggap dan mengaku-ngaku dirinya utusan Tuhan dan menciptakan agama baru sebenarnya jauh di dalam dirinya dia "sakit". keinginan untuk di sanjung sedemikian tingginya hingga membuat mereka berasa mendengarkan perintah dari Tuhan atau mendengarkan suara Malaikat yang mengatakan bahwa mereka ditakdirkan untuk menjadi utusan Tuhan.
Setelah di telusuri, ternyata aliran sesat yang berkembang di berbagai negara berbeda-beda. biasanya mereka berkembang berdasarkan mayoritas penganut agama di masing-masing negara.
Misalnya Indonesia, karena mayoritas beragama islam maka aliran sesat yang berkembang berbasis agama islam. sedangkan aliran sesat di Amerika atau negara2 yang sebagian besar mayoritas beragama kristen atau katolik berkembang berdasarkan aliran agama mayoritas di negara tersebut.
Mungkin karena dengan berbasis agama mayoritas yang di anut di negara tersebut, menjaring anggota baru jadi lebih mudah dan ajaran mereka dapat berkembang subur.
Seseorang bisa menganggap dirinya sebagai Rasul baru atau Malaikat. Tapi bagaimanapun juga mereka tetap manusia. kalau mereka menganggap diri mereka rasul seharusnya mereka tetap kuat menghadapi semuanya. walaupun smua pengikut meninggalkannya, dan smua orang membenci dirinya. "kalau mereka merasa dirinya utusan Tuhan"
Tapi kenyataannya mereka hanya menggunakan nama Tuhan untuk mendapatkan sanjungan dan pujaan dari pengikutnya. Seharusnya kita merasa kasihan terhadap mereka. orang yang mengganggap dan mengaku-ngaku dirinya utusan Tuhan dan menciptakan agama baru sebenarnya jauh di dalam dirinya dia "sakit". keinginan untuk di sanjung sedemikian tingginya hingga membuat mereka berasa mendengarkan perintah dari Tuhan atau mendengarkan suara Malaikat yang mengatakan bahwa mereka ditakdirkan untuk menjadi utusan Tuhan.